Tarif rapid detection antigen di Stasiun Turun Jadi Rp45 Ribu

2021-12-14 15:04:39 By : Ms. Alina Xu

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menurunkan tarif layanan for rapid detection of antigen di stasiun dari Rp85 ribu menjadi Rp45 ribu per pemeriksaan. Tarif baru ini berlaku mulai Jumat (24/9) di 64 stasiun yang melayani tes.

"Penyesuaian tarif merupakan salah satu Bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan," Ujar Vice President of Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi, Kamis (23/9).

Saat ini, rapid detection antigen merupakan salah satu syarat calon penumpang kereta api jarak jauh. Layanan tes di stasiun merupakan hasil sinergi BUMN antara KAI dengan Rajawali Nusantara Indonesia melalui anak usahanya yaitu Rajawali Nusindo, Indofarma melalui anak usahanya yaitu Farmalab, serta pihak-pihak lainya.

Untuk dapat melakukan pemeriksaan rapid detection antigen di stasiun, calon pelanggan harus memiliki tiket atau kode book KA Jarak Jauh yang sudah lunas.

"Sejak dibuka pada 21 Desember 2020 sampai dengan September 21, 2021, KAI telah melayani 1.043.582 peserta Rapid Test Antigen di Stasiun," ujar Joni.

Sesuai SE Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 69 Tahun 2021, pelanggan KA Jarak Jauh diharuskan menunjukkan kartu vaksin minimum vaksinasi covid-19 dosis pertama.

Pelanggan juga wajib menunjukkan surat keterangan hasil negatif tes RT-PCR maksimal 2x24 jam atau rapid test antigen maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan. Pelanggan usia di bawah 12 tahun untuk sementara waktu tidak diperkenankan melakukan perjalanan.

Perseroan juga telah mengintegrasikan system boarding dan aplikasi Peduli Lindungi sehingga data vaksinasi dan hasil tes covid-19 pelanggan akan otomatis muncul pada laar komputer petugas. Integrasi ini bertujuan untuk mempermudah pelanggan, memperlancar proses pemeriksaan dokumen, dan menghindari pemalsuan dokumen.

Bagi pelanggan dengan kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang menyebabkan tidak dapat menerima vaksin, wajib melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah yang menyatakan bahwa lum pataks 19

Untuk naik kereta api, pelanggan harus dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk, hilang daya penciuman, diare, dan demam), dan suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius.

Pelanggan diwajibkan untuk menggunakan masker kain 3 lapis atau masker medis yang menutupi hidung dan mulut. Pelanggan juga tidak diperkenankan untuk berbicara satu arah maupun dua arah melalui Telepon ataupun secara langsung sepanjang perjalanan.

Joni menegaskan perusahaan berkomitmen untuk memastikan seluruh pelanggan KA Jarak Jauh telah memenuhi persyaratan yang telah diatur pemerintah. Jika ada yang tidak sesuai maka dilarang naik kereta api dan tiket akan dibatalkan dan bea akan dikembalikan 100 people.

"KAI mendukung penuh upaya pemerintah dalam melakukan screens deteksi Covid-19 pada moda transportasi Kereta Api guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19," tutup Joni.

Adapun daftar stasiun yang melayani pemeriksaan for rapid detection of antigen adalah Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Cikampek, Karawang, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar, Cimahi, Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang, Brebes, Semarang, Peoncolang.

Kemudian, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Kebumen, Sidareja, Gombong, Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Klaten, Purwosari, Wates, Madiun, Blitar, Jombang, Kediri, Kertosono, Tulungagung, Nidoganjuk, Suraburabaya , Dan Lamongan.

Selanjutnya, Jember, Ketapang, Banyuwangi, Rogojampi, Probolinggo, Kalisetail, Medan, Kisaran, Tanjung Balai, Kertapati, Lahat, Lubuk Linggau, Prabumulih, Muara Enim, Tebing Tinggi, Tanjungkarang, Marjumi, Mart.